Oleh : Ust. Mustofa W Hasyim
Pada hari ini kita perlu menyuburkan rasa gembira dihati
kita, karena kita semua akan segera memasuki bulan penting, yanitu bulan
Ramadhan. Di bulan Ramadhan ini kita diperintahkan menjalankan ibadah puasa
selama sebulan.
Perintah beribadah puasa di bulan Ramadhan ini sangat
jelas sebagaimana tercantum di dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 183 “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas
kalian berpuasa sebagaimana kaum-kaum terdahulu, agar kalain semua bertakwa.”
Rasulullah Muhammad saw bersama para sahabat selalu gembira menyambut datang bulan Ramadhan.
Mereka gembira, terharu, dan memenuhi hatinya dengan rasa syukur karena akan
dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Bulan penuh berkah ampunan dan
pahala.
Rasulullahbersama para sahabatnya, dalam banyak riwayat
disebutkan bagaimana selama bulan Ramadhan selalu mengisi waktu-waktunya dengan
beribadah dan menolong orang lain agar mudah dalam menjalankan ibadah. Mereka
mendirikan shalat wajib mereka juga melakukan shalat sunat, terutama shalat
malam, memperbanyak membaca Al Qur’an, memperbanyak sedekah dan ta’jil sehingga
orang yang kurang mampu terkurangi beban hidupnya lalu dapat ikut memperbanyak
amal ibadahnya sebagaimana para tetangganya yang mampu. Selama Ramadhan kita
bisa berbagi kebahagiaan dan kegembiraan kepada sesama manusia.
Kalau kita sudah tahu bahwa bulan Ramadhan adalah bulan
yang menggembirakan dan membahagiakan kita semua, bagaimana cara kita
menyongsongnya ? caranya sederhana. Kita mempersiapkan diri kita, keluarga
kita, dan para tetangga agar lebih mudah dan lebih terbangun semangatnya ketika
menjalankan ibadah selama bulan Ramadhan.. baik ibadah wajib maupun sunah.
Pertama,
tentu kita kuatkan niat kita, bahwa menjalankan ibadah
puasa adalah bagian dari ajaran islam. Menjadi bagian dari kewajiban dan
kebutuhan kita sebagai orang beriman dan sebagai manusia muslim. Tujuanya,
jelas, kita memproses diri kita bersama keluarga dan para saudara muslim agar
semakin meningkatkan ketaqwaan. Bertaqwa sebagai kata kerja, bukan sebagai kata
benda. Artinya kita mengaktifkan diri pada banyak kegiatan yang mendekatkan
kita pada peningkatan kualitas taqwa kita.
Kedua, kita persiapkan kebersihan hati, pikiran, tubuh, jiwa,
pakaian, tempat ibadah yang kita miliki. Kita menjauhkan diri dari hal-hal yang
mengotori hati, pikiran, tubuh dan jiwa kita. Lalu pakaian yang akan kita
kenakan selama Ramdhan adalah pakaian kita yang paling bersih, suci dan harum.
Untuk membersihkan tempat ibadah, biasanya di kampung
atau di desa sudah dibentuk panitia bulan Ramadhan yang telah memiliki program
atau kegiatan kerja bakti ramai-ramai membersihkan masjid, musholla atau
surau/langgar. Kerja bakti ini biasanya berlangsung dalam suasana gembira.
Warga semua usia dilibatkan. Mulai dari anak-anak, remaja, pemuda dan orang
dewasa, termasuk ibu-ibu, semua saling bantu-membantu membersihkan tempat
ibadah dan lingkungan sekitar. Juga tidak lupa membersihkan tikar, meja,
bangku, karpet, memperbaiki pengeras suara, menyiapkan alat untuk ta’jil dan
lain-lain.
Oleh karena itu dalam upaya menyongsong bulan yang penuh
berkah dan ampunan ini. Hendaknya memang diebntuk panitia Ramadhan agar dapat
disusun agenda kegiatan yang sesuai dengan spirit Ramadhan dan sesuai dengan
semangat islam yang hendak kita syiarkan.
Bulan Ramadhan juga sering disebutsebagai bulan
pendidikan dan bulan keluarga. Oleh karena itu ceramah, lomba-lomba yang
diadakan atau kegiatan lain yang diadakan di masjid, musholla, surau atau
langgar-langgar hendaknya mencerminkan suasana pendidikan dan suasana pembinaan
keluarga muslim yang utuh, indah dan produktif dalam amal kebajikan.
Jika selama bulan Ramadhan, anak-anak kita,
saudara-saudara muslim kita menjadi semakin menghormati orang tua dan guru
serta semakin menyayangi saudara-saudara muslim lainya serta semakin peduli
dengan nasib dan penderitaan sesama muslim lainya, maka boleh dikata proses
pendidikan dan proses pengakraban dalam keluarga dan lingkungan sekitar disebut
berhasil. Tapi apabila hal tersebut belum terpenuhi maka bisa jadi proses
pendidikan dan pengakraban yang kita lakukan belum mendapat hasil yang maksimal. Maka pendidikan dan pengakraban tersebut
harus kita lakukan secara terus menerus.
Kalau dalam setiap khutbah Jumat kita selalu
diperingatkan agar kita terus menjaga ketqwaan dan menambah ketaqwaan kita,
maka selama bulan Ramadhan kita diperintahkan untuk membuktikan diri kita bahwa
taqwa kita memang mampu kita tingkatkan. Bertaqwa kita perlu kita jadikan
sebagai kata kerja, dalam arti menajdi bagian aktif dari perilaku kita
sehari-hari. Dengan perilaku bertaqwa seperti ini insya Allah pertolongan Allah
Swt akan selalu bersama kita. Amin..
Oleh karena itu mari kita menyongsong Ramadhan, bulan
yang penuh berkah, pahala dan ampunan ini dengan sebaik-baiknya dan dalam
suasana hati gembira mengharap rahmat-Nya. semoga Allah senantiasa meridhai
perjuangan kita. Marilah kita berdoa semoga selama bulan Raamdhan ini kita
selalu mendapat bimbingan dari Allah swt serta kita dipertemukan kembali pada
Raamdhan-ramadhan berikutnya. Amin ya Rabbal ‘Alamin.