Friends

Keblinger

Keblinger

Apakah ada do'a yang tak dijawab oleh Allah ?

Apakah ada do’a yang tak dijawab oleh Allah ?

Kenapa do’a saya tidak kabulkan/dijawab tuhan ? apa salah saya ? apakah Allah tidak sayang kepada saya ?

Ungkapan semacam ini sering skali keluar bagi setiap manusia yang merasa do’anya tidak dijawab oleh Allah swt, apalagi saat dihadapkan oleh masalah seperti mencari pekerjaan tetapi belum dapat juga, sedang sakit tetapi tidak kunjung sembuh, udah pesen tempat buat kegiatan tetapi ketika beberapa hari mendekati kegiatan ternyata pihak gedung menginformasikan gedung tersebut dipakai oleh kegiatan pemerintahan dan kita harus mencari gedung yang lain, dan sebagainya . kadang kita mengalami hal yang tidak sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan.

Koreksi diri masing-masing sehingga kita berpikir kenapa tuhan belum manjawab/mengabulkan do’a kita adalah langkah yang sangat positif. Yang justru salah adalah ketika kita berburuk sangka atas suatu hal yang diberikan Allah kepada kita. Kemana tuhan ini ?kenapa tidak mengabulkan do’aku ?apakah Allah tidak sayang?. Nah mari kita hentikan ungkapan seperti ini yang kemudian malah menyalahkan tuhan. Tuhan tidak pernah salah atas apa yang telah diberikan kepada kita.

Pada intinya tidak ada do’a yang tidak dijawab oleh Allah. Seakan-akan bahwa tuhan tidak mendengar do’a kita. Ketahuilah bahwa Daud pernah berkata bagaimana mungkin tuhan tidak mendengar do’a anda karna Dia lah yang menciptakan telinga. Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan dari pada apa yang kita inginkan. Tidak semua yang kita inginkan akan dikabulkan oleh Allah, atau jangan-jangan menurut Allah kita belum membutuhkan apa yang kita inginkan, ingat Allah lebih mengetahui dari kita.

Langkah tepat yang harus kita lakukan ketika Allah belum mengabulkan do’a kita adalah dengan koreksi diri. Meskipun fisik kita beribadah jangan-jangan hati kita tidak beribadah ? meskipun kita sekolah/mencari ilmu jangan-jangan tujuan kita mencari ilmu hanya untuk medapatkan pekerjaan, menjadi PNS mungkin, dll,  tetapi tidak kita niatkan untuk mencari ridho Allah SWT.  Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt selalu istiqomah, dan segala hal yang dilakukan mari kita bulatkan semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah swt. Insya Allah itu akan lebih baik dari pada menyalahkan Allah.

Allah mempunyai cara sendiri untuk menaikan derajat keimanan para hamba-Nya. bisa jadi ketika Allah belum mengabulkan do’a kita karna Allah sedang menguji kesabaran kita. Tatkala kita lolos ujian tersebut maka beruntunglah, tatkala tidak lolos atau bahkan menyalahkan tuhan maka celakalah. Kuatkanlah iman, sehingga kita mampu menjadi hamba yang selalu berprasangka baik kepada Allah swt.. Aminnn..

APA TUJUAN HIDUP KITA ?


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

APA TUJUAN HIDUP KITA ?

Pertanyaan ini seharusnya ada pada tiap diri manusia, dan banyak dari kita kadang merasa tidak tahu (bingung) seharusnya apa tujuan hidup kita. Apakah tujuan kita ini hanya untuk sekedar hidup ? atau mungkin tujuan kita ini hanya untuk mencari uang (bekerja) ? “yang penting sih aku bisa cari uang untuk keperluanku sehari-hari” kadang kita mengatakan hal demikian .

Lantas apa bedanya kita dengan babi dan kera ? “kalau hidup hanya sekedar hidup babi di hutan juga hidup, kalau hidup hanya sekedar kerja kera juga kerja” kata Buya Hamka. Allah telah memberikan kenikmatan yang luar biasa terhadap tiap manusia yaitu berupa akal pikiran, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Kita bisa membedakan mana yang baik dan buruk, bermanfaat atau tidak dan lain-lain. Ini adalah karunia yang sangat luar biasa yang Allah berikan kepada semua manusia. Dan tidak dimiliki oleh makhluk lain. Hal demikian menandakan bahwa Allah begitu sayang terhadap hamba-Nya (manusia) .

Kemudian apa balasan kita terhadap hal tersebut. Kadang kita masih merasa ragu untuk menyembah-Nya, kadang kita masih jarang untuk meluangkan waktu bersujud kepada-Nya dan kadang kita melakukan hal yang dilarang oleh-Nya, judi, mabuk, mencuri, khianat, gila dunia, pacaran, berdua-duaan, berpegangan tangan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim dan masih banyak yang lainya.

kalau emang demikian lalu apa bukti kalimat Syahadatain kita. ? Ashaduanla ilahaillallah wa’ashaduana muhammadarrasullullah “Ya Allah aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang layak disembah kecuali engkau, dan Muhammad adalah utusan engkau” mengucapkan hal tersebut sangatlah mudah bagi kita, tapi bukti tindakan nyata dari kalimat tersebut sangat jarang/sulit kita lakukan. Syahadat adalah gerbang untuk memasuki islam, dan ketika kita mengucapkanya berarti kita sudah masuk dalam bahasan islam dan berkewajiban untuk patuh terhadap aturan islam. Seperti kita sedang masuk dalam sekolah/perguruan tinggi maka kita wajib mematahi peraturan yang ada pada lembaga tersebut.    

Coba kita renungkan sekali lagi, apa kita masih melakukan hal yang dilarang di atas tadi, kalau memang masih demikian berarti masih dipertanyakan kualitas syahadat yang kita ucapkan serta shalat yang kita kerjakan. Apa kita kurang bisa memaknai/meresapi kalimat syahadat atau mungkin kita masih belum bisa berserah diri secara total terhadap Allah Swt (Shalat).

Apa tujuan hidup kita ? kita masih terbelenggu oleh kenikmatan dunia yang hanya sementara, segala upaya kita lakukan untuk membuat hidup di dunia menjadi sangat indah. Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa umur manusia tidak akan jauh beda dari Nabi Muhammad Saw. Jadi kalau kita simpulkan dan ambil rata-rata kita hidup di dunia paling lama hanyalah 70 Tahun, kalau masih ada manusia yang lebih 70 Tahun Alhamdulillah, berarti Allah memberikan umur panjang. Tetapi jarang manusia yang sanggup melebihi dari 70 tahun, maka dari itu di ambil rata-rata setiap manusia paling lama hanya 70 tahun.

Setelah kita meninggal kita akan memasuki di alam yang selanjutanya yaitu alam barzakh (kubur), yang lamanya sekitar 7.000 tahun. Tidak berhenti sampai disini setelah kita di alam barzakh seluruh manusia yang pernah hidup akan dikumpulkan di Padang Mahsyar selama 1 hari yang berbanding 50.000 tahun di dunia. Setelah itu kita akan masuk ke dalam Neraka atau Surga.

Mari kita renungkan dari awal. Apa yang kita lakukan untuk membuat 70 tahun di dunia menjadi sangat indah ? cari duit terus yang penting aku punya duit untuk biaya hidupku, tidak tau halal haram yang penting kita dapat duit, pacaran, judi, minum-minuman keras (mabok), suka berbohong, nogomongin cinta terus baik laki-laki maupun perempuan, melakukan hal yang dilarang oleh Islam,  dan sebagainya. Segala macam hal kita lakukan untuk membuat 70 tahun menjadi sangat indah dan tidak bisa kita lupakan keindahan tersbut dalam kehidupan kita.

Lalu apa yang sudah kita siapkan untuk menghadapi 7.000 tahun ? apa yang sudah kita siapkan untuk 50.000 tahun menjadi indah. Sudahkah kita melaksanakan segala hal yang diperintah serta yang dilarang-Nya? masih kah kita melakukan hal di atas ? mari kita renungkan kembali saudara – saudaraku.
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku..(QS Adzdzariyat :56)”.

Mari kita sedikit mengurangi urusan dunia kita untuk keperluan akhirat kita, kita di dunia kurang lebih hanya 70 tahun, janganlah waktu yang sangat singkat ini kita gunakan untuk hal yang sia-sia dan tidak bernilai ibadah di mata Allah. Kita koreksi diri kita masing-masing apakah kita sudah total untuk bertauhid kepada Allah serta benar-benar ber-Islam. Masih ada hal yang harus kita kejar yaitu akhirat kita. Mari kita buktikan kualitas sayahadat kita.

Uraian singkat di atas hanya sekedar mengingatkan antar sesama umat manusia khususnya untuk umat Islam, bukan berarti bahwa penulis merasa paling benar dan paling baik. Penulis sangat merasakan kekurangan dalam diri dan masih harus mendekatkan diri kepada Allah swt.

Kita sama-sama berjuang di jalan Allah karena setiap manusia punya tanggung jawab untuk menjadi yang terbaik di mata Allah. Tinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai ibadah, sesungguhnya hal demikian lah orang –orang yang beruntung . . Insya Allah.

Terakhir . . .

Apa tujuan hidup kita ? setiap manusia pasti memiliki jawabanya masing-masing, entah itu untuk duniawi, akhirat atau bahkan dunia akhirat. Semoga kita mendapat nikmat dunia dan akhirat. Amin .....

silahkan direnungkan kembali . . . .
Apa tujuan hidup kita ?