Banyak
orang yang mengatakan bahwa ini adalah akhir dari pendidikan. Tetapi pada
hakikatnya hal ini adalah awal dari pendidikan. Karena pendidikan yang
sebenarnya adalah ketika kita terjun di masyarakat. Di masyarakatlah semua
dipertanggung jawabkan. Ilmu yang didapat dari jenjang pendidikan formal, kini
harus di aplikasikan di kehidupan nyata.
Dipendidikan
formal kita hanya mendapatkan teori, dan melalui organisasi kita tidak hanya belajar
teori akan tetapi kita juga belajar mengambil tindakan (praktek). Semua orang
bergembira, semua orang bersuka cita, semua orang berfoto bersama mengenang
bahwa moment yang berharga ini harus diabadikan.
Seperti
anak Sekolah Menengah Atas (SMA) yang bahagia dan tumpah ruah di jalanan
setelah mereka dinyatakan lulus Ujian Nasional. Mereka sangat bahagia, bahkan
diantara mereka meluapkan kegembiraanya dengan cara yang luar biasa. Konvoi,
coret-coret baju, mengganggu pengguna jalan lainya dan dengan cara yang lain.
Apa manfaatnya ?. hal tersebut mereka lakukan hanya untuk kesenangan yang
sesaat. Namun setelah itu mereka bingung, mau kemana mereka ? Apa yang harus
dilakukan setelah itu ?. Kuliah atau kerja ?. Untuk orang yang ekonominya
mencukupi, kuliah merupakan langkah yang mudah. Namun bagaimana untuk orang yang
ekonominya menengah ke bawah?. Mau kerja, tapi kerja dimana . ?. Sulit mencari
pekerjaan. Bingung kan. ?
Lalu
bagaimana dengan lulusan di Perguruan Tinggi atau Universitas. ?. Banyak dari
mereka yang mengalami masalah sama seperti yang dialami oleh anak-anak SMA.
Mereka tidak tau apa yang akan mereka lakukan ?. Apa yang harus diperbuat ?.
Bahkan dari mereka saling bercerita “Nanti kalau ada lowongan pekerjaan,
beritahu aku lah” ? “Carikan aku pekerjaan. !!”. Pertanyaanya . . Selama ini
kemana ?. Apa yang diperbuat selama menempuh pendidikan kuliah ?. Selama kuliah
apa hanya menjadi mahasiswa Kupu-kupu (Kuliah Pulang, Kuliah Pulang). Hal ini
lah yang menjadi kendala karena mereka beranggapan yang penting terus dan terus
kuliah, kegiatan di luar kuliah tidak terlalu penting.!! Yang penting Indek
Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi.
Apakah
benar seperti itu ?. Kebiasaan tersebutlah yang harus mulai kita rubah. Kuliah
memang penting, tetapi bukan yang terpenting. Kegiatan perkuliahan dengan
kegiatan di luar perkuliahan harus mulai kita seimbangkan. Karena sekedar teori
itu tidak cukup, maka dari itu harus ditunjang dengan pengalaman di luar
perkuliahan (Organisasi). Sehingga setelah lulus dari bangku perkuliahan tidak
ada lagi hal-hal seperti di atas.
Manfaat
dari berorganisasi memang tidak semuanya bisa kita rasakan secara langsung.
Akan tetapi kita akan merasakan manfaatnya untuk jangka waktu yang akan datang.
Ketika kita sudah berada di tengah-tengah masyarakat, sudah mulai berinteraksi
dengan masyarakat, sudah bersama-sama berjuang dengan masyarakat, disitulah
pengalaman dari organisasi sangat diperlukan. Bagaimana cara berinteraksi
dengan baik, memecahkan masalah bersama, merangkai dan menyukseskan kegiatan
bersama, dan lain-lain. Dan hal semacam itu tidak akan kita dapatkan di teori
perkuliahan. Okelah hal semacam itu pernah disinggung dibangku perkuliahan.
Namun apakah sama teori dengan keadaan langsung di masyarakat ?
Lulus
kuliah (Pendidikan) lalu berbahagia. Haruskah ?. hal ini yang harus kita
pikirkan dari sekarang. Apa sebenarnya tujuan kita kuliah? Menempuh pendidikan
setinggi-tingginya. Kalau hanya untuk mengejar pekerjaan yang nyaman, lalu
mendapat gaji sekitar 5 juta per bulan, tidak usah capek-capek kuliah. Keluar kuliah
lalu berwirausaha (berdagang) juga bisa mendapat 5 juta perbulan. .hehehe J J J. Kita liahat penjual
gorengan di taman kota, pedagang pentol (bakso), bahkan dari mereka ada yang
berkata omset tiap bulan bisa mencapai 3 juta bahkan ada yang lebih.
Bagi
yang masih kuliah Jadikanlah ilmu yang kita peroleh dibangku kuliah sebagai
penunjang kita menempuh pendidikan dikehidupan masyarakat. Jadikanlah kuliah
sebagai ladang ibadah untuk mendapat ridho Allah swt. Bermanfaat, tidak hanya
untuk diri sendiri namun juga untuk orang-orang disekitar kita. Allahu ‘alam